SURABAYA, 30 APRIL 2025
Surabayasatu.net - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan fasilitas "Al-Akbar Tourism Center" (ATC) di sisi barat Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Rabu.
"Masjid itu tempat pembelajaran kehidupan, bukan hanya spiritual, karena itu ATC ini inovasi terkait kebutuhan masyarakat dalam pembelajaran kehidupan," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Selama ini, Masjid Al-Akbar juga sudah menunjukkan masjid sebagai tempat pembelajaran kehidupan yang bukan spiritual, seperti green toilet yang menjadi juara di Pemkot Surabaya. Selain itu, Al-Akbar juga mempunyai Tower-99 yang mirip Twin Tower Malaysia.
"Jadi, ATC menunjukkan Masjid Al-Akbar melakukan inovasi sebagai tempat pembelajaran kehidupan yang berdampak bagi masyarakat, bukan hanya spiritual, tapi juga wisata religi," kata Gubernur Khofifah yang menandai peresmian ATC dengan penandatanganan prasasti.
Disela-sela peresmian ATC itu, Sekretaris BPP MAS H Helmy M Noor menjelaskan ATC disiapkan BPP MAS untuk memfasilitasi wisatawan mancanegara melihat ornamen dan lingkungan Masjid Al Akbar yang indah, sekaligus turis yang tertarik mempelajari Islam di MAS.
Oleh karena itu, ATC memiliki tagline "Where Faith, Knowledge, and Culture Meet" atau "Dimana Keyakinan, Pengetahuan, dan Budaya Bertemu".
"Makna tagline adalah 'Dimana' merujuk pada ATC, 'Keyakinan' merujuk pada masjid sebagai tempat ibadah umat Islam, 'Pengetahuan' merujuk pada berbagai Pengetahuan yang ditawarkan MAS dengan fasilitas yang ada/info terkait Islam, dan 'Budaya' merujuk pada kebudayaan daerah/kebudayaan Islam yang melekat di MAS, yang Bertemu," katanya.
Untuk melaksanakan "tagline" itu, maka ATC dilengkapi dengan SOP, alur kunjungan, dan 11 spot kunjungan. SOP yang disiapkan Tim ATC adalah Turis Domestik dan Internasional melakukan registrasi kunjungan (online/offline) dan Tim ATC memberikan brifieng singkat dan perlengkapan yang dibutuhkan (sarung, mukena, dan audio guide berbahasa Inggris/Arab/Indonesia).
"Turis non-Muslim diterima dengan pendekatan edukatif dan toleransi. Disiapkan baju untuk turis yang sopan dan menutup aurat, juga diberi booklet masjid, sejarah Islam lokal, dan peta wisata halal disediakan," katanya.
Untuk alur kunjungan dari Tim ATC adalah Registrasi Awal melalui situs web resmi/QR Code atau langsung di meja informasi ATC, lalu turis diterima oleh tim ATC di area lobby dengan Orientasi dan Briefing tentang sejarah, aturan kunjungan, dan waktu shalat.
Selanjutnya, berkeliling masjid didampingi pemandu dan mengunjungi spot unggulan, hingga kunjungan studio multimedia dan galeri Islam Nusantara serta belanja ke area kuliner halal di zona UMKM mitra.
Untuk 11 spot kunjungan yang siap dikelilingi adalah Ruang Utama Masjid (Main Prayer Hall), Menara 99 Meter (View Tower), dan Museum Masjid Al Akbar Masa Lalu dan Masa Kini, Taman Asmaul Husna (taman ukiran 99 nama Allah), dan Taman GenZI.
Selain itu, Taman Peradaban, Area Urban Farming dan Green House, Masjid Edu Park, Kampung UMKM Halal (Foodcourt, Cafe Masjidku, Azkal Apparel, Galeri Sarung dan lainnya), Area Air Mancur, Perpustakaan dan Ruang Multimedia, dan Ruang Hijrah (Spiritual Counseling).
"Dalam 1-2 bulan terakhir memang banyak kapal pesiar merapat ke Surabaya, lalu turis yang ada mengunjungi Masjid Al-Akbar, seperti 18 turis Polandia yang mengunjungi Masjid Al-Akbar pada Senin (28/4) lalu," kata Helmy.
Belasan turis Polandia itu sempat berdialog dengan siswi MI dan MTs Masjid Al-Akbar di kawasan Air Mancur, yang memang selama ini lembaga pendidikan di MAS memiliki program kelas internasional.
"Mereka melaksanakan 'city tour' ke Masjid Al-Akbar dan sebelumnya ke Tugu Pahlawan Surabaya. Kami sempat jelaskan apa yang menarik dari Masjid Al-Akbar, seperti arsitektur dengan minim pilar, green toilet, dan beberapa taman yang ada," kata siswi kelas 8 MTs MAS, Zaenab.***SO