MADIUN, 26 SEPTEMBER 2025
Surabaysatu.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh bupati dan walikota di jawa Timur, menyerap tomat di sejumlah daerah di Jawa Timur menyusul anjloknya harga tomat sementara produksi melimpah.
“Saya minta Bupati dan Walikota di Jatim untuk ikut menyerap tomat yang sekarang suplainya melimpah di tingkat petani,” kata Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi kebun Tomat di Wilayah Madiun, Jumat (26/9).
Petani di di wilayah Madiun mengeluhkan anjloknya harga tomat di madiun yakni Rp2.000 per kilogram, sementara produksinya di tingkat petani pelimpah.
Kondisi ini menyebabkan ada 16 daerah di Jatim mengalami deflasi, setelah dilakukan penelitian menyebabkan karena harga tomat anjlok tidak terserap ke pasar.
Menurut Khofifah, Pemprov Jatim merespon kegundahan petani dan langsung terjun ke lokasi untuk melihat langsung. “Kalau melihat detil ke lapangan kita tahu apa keluhan mereka,” katanya.
Karena itu, Khofifah meminta Bupati dan Walikota di Jatim agar ikut menyerap tomat dari petani. Nantinya, bisa dibagikan di sekolah sekolah apakah itu PAUD atau SD untuk dibuat minuman.
Dengan ikut sertanya para Bupati dan Wali Kota diharapkan bisa mengangkat harga tomat di Jawa Timur. Khususnya di wilayah Madiun yang menjadi sentra tomat.
Pemprov Jatim sendiri telah membeli tomat petani di Madiun sebanyak 1.300 ton dengan harga Rp4.000 per kilogram. “Kalau harga di pasar Rp2.000 maka kami beli Rp.4.000,” ungkap Khofifah.
Salah satu petani mengakui bahwa harga tomat di wilayah Madiun anjlok. Ini disebabkan produksi di tingkat petani melimpah. “Terima kasih Gubernur yang sudah memborong tomat petani, semoga harga kembali naik,” kata Rohman petani asal Madiun.***SO