Surabaya, 20 September 2025
Surabayasatu.net - Dinas Pendidikan Jawa Timur menyiapkan Training Camp (TC) khusus bagi siswa yang akan diterjunkan pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025 yang akan digelar di Malang, pada 6-12 Oktober mendatang.
“Target Jatim adalah juara umum karena itu TC perlu dilakukan untuk memantapkan siswa yang diterjunkan nanti,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai di Surabaya, Minggu (21/9).
Pihaknya akan memaksimalkan waktu untuk mematangkan psikologi murid, serta memberi pendampingan dalam latihan soal hingga menggelar Training Camp (TC).
“Karena target kita besar, tidak hanya SMA saja yang kami perhatikan. Tapi juga kami koordinir baik SD maupun SMP, melibatkan perguruan tinggi untuk memberikan tambahan ilmu sesuai bidang lomba,” katanya.
Bahkan,pihaknya, menghadirkan pakar psikologi dan motivator agar anak-anak lebih siap, baik secara akademis maupun mental.
Untuk pelaksanaan TC, kata Aries, Dindik Jatim akan menggelar tepat seminggu sebelum pelaksanaan OSN. Sementara untuk delegasi murid dari Jatim, ia menyebut, tahun ini ada 100 delegasi dari jenjang SMA, SMP dan SD.
Rincian dari 100 delegasi murid tersebut, 75 di antaranya berada di jenjang SMA, 14 peserta berada di jenjang SMP dan 11 peserta di jenjang SD.
“Seminggu lalu peserta terbaik OSN Jatim mengikuti seleksi semifinal yang digelar Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI). Ketemulah 100 terbaik dari ratusan peserta seluruh Jatim,” katanya.
Para delegasi ini merupakan anak-anak terbaik akan memberikan hasil yang positif di tingkat nasional nanti,
Para murid jenjang SMA yang disiapkan untuk OSN itu, akan berkompetisi di sembilan bidang lomba, yakni Biologi, Astronomi, Ekonomi, Fisika, Geografi, Informatika, Kebumian, Kimia, dan Matematika.
Sedangkan untuk murid SMP dan SD, bersiap untuk menjalani kompetisi di bidang IPA, IPS, dan Matematika.
Ia mengatakan, keberhasilan murid Jatim lolos ke OSN, bukan hanya soal prestasi akademik, tetapi juga bukti bahwa semangat belajar dan daya juang murid Jatim sangat tinggi.
“Kami ingin memastikan anak-anak bisa tampil percaya diri, tanpa terbebani, dan tetap menikmati proses belajar dalam kompetisi ini,” ujarnya.**SO
.jpeg)
