-->

Notification

×
Kunjungi Pengiklan

Gubernur Khofifah Pastikan Jatim Siap Sukseskan Swasembada Gula Nasional

Selasa, 23 Desember 2025 | Selasa, Desember 23, 2025 WIB Last Updated 2025-12-24T01:27:14Z


-Forkopimda Jatim Bersama Menteri Pertanian Gelar Rakor Percepatan Program Hilirisasi Perkebunan di Grahadi.


SURABAYA, 24 DESEMBER 2025 – Forkopimda Jawa Timur bersama Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Program Hilirisasi Perkebunan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (23/12).


Turut hadir dalam rakor tersebut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, serta Kajati Jatim Agus Sahat Sampe Tua Lumban Gaol.


Rakor kali ini dilaksanakan untuk mencapai target swasembada gula nasional. Di mana, Jawa Timur rencananya akan ditanami 70 ribu hektar lahan tebu dari total target 100 ribu hektar di Indonesia.


"Saya rasa ini skuadron yang sangat kuat untuk bisa memaksimalkan ikhtiar hilirisasi dari perkebunan yang ada di Jawa Timur. Di sini juga hadir segenap bupati dan wakil bupati se-Jawa Timur, mereka yang sudah melakukan pemetaan luasan lahan yang memungkinkan bisa dijadikan target perluasan lahan ini," kata Gubernur Khofifah.


Mereka yang hadir, sebutnya, adalah _significant person_ di Jawa Timur yang akan membangun satu perspektif untuk percepatan investasi perkebunan yang bisa dimaksimalkan. Sebab, dibutuhkan sinergitas semua pihak untuk mewujudkan luasan tanam tebu di daerah.


"Luas Tambah Tanam atau LTT Jawa Timur merupakan yang tertinggi dengan 1,8 juta hektar. Karena swasembada beras sudah terwujud, angka ini pasti tidak boleh berkurang di 2026. Jadi peruntukan-peruntukan seperti ini memang harus dipetakan dengan hati-hati," jelasnya.


Menteri Pertanian RI Amran sendiri menetapkan waktu 3 bulan atau 90 hari untuk bongkar ratoon atau tebu sisa panen diganti tunas baru di kabupaten/kota di Jawa Timur. Sehingga, Gubernur Khofifah akan menyiapkan lokasi konsinyering di depan Gedung Negara Grahadi yang bisa digunakan untuk kebutuhan stakeholder.


Dalam kesempatan tersebut, dikatakan juga bahwa Jawa Timur akan menjadi yang pertama membangun produksi Grand Parent Stock (GPS) milik negara. 


Di mana, bibit induk generasi awal dalam peternakan unggas akan dikelola untuk menghasilkan Final Stock (FS) atau bibit DOC (Day Old Chick) untuk komersial.


"Ini menjadi good news bagi kami yang ada di Jawa Timur. Kemudian kami juga berdiskusi dan berkoordinasi tentang PSN atau Produksi Susu Nasional dengan beberapa bupati yang memungkinkan bisa memberikan penguatan untuk bisa mendapatkan sapi dara bunting. Insya Allah, program-program ini sangat berdekatan dengan kultur peternak yang ada di Jawa Timur," tuturnya.


Mantan Menteri Sosial RI itu berharap, ikhtiar-ikhtiar dan sinergitas dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota akan memberikan dampak positif dari pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Sehingga, akan lebih menjamin kesejahteraan para pekebun, peternak, dan petani di daerah.


"Intinya kami siap untuk menerima program ini dengan segala sukacita. Terima kasih atas seluruh support bagi Jawa Timur insya Allah kita bisa laksanakan dengan maksimal," pungkas Gubernur Khofifah.


Sementara itu, Mentan Amran menyampaikan apresiasi atas kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dinilainya unggul dalam bidang pertanian. Mengingat, pertanian Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah selalu berada pada posisi tiga besar di berbagai komoditas.


"Maka untuk tebu, kalau Jawa Timur berhasil, insya Allah tahun depan secara nasional kita tidak akan impor gula putih. Karena 50 persen tebun-tebu ada di Jawa Timur," ucapnya.


"Target kita, 70 ribu hektar tebu dari total 100 ribu hektar akan ditanam di Jawa Timur. Jadi bisa dibayangkan 70 persen tebu Indonesia akan ada di Jawa Timur. Makanya tadi langsung saya kasih 100 traktor," lanjut Mentan Amran.


Dirinya menyampaikan, total anggaran untuk swasembada gula mencapai Rp 1,6 triliun. Ini diberikan untuk meningkatkan produksi gula yang kini mencapai kurang lebih 2,68 juta ton mencapai 3 juta ton pada 2026 mendatang.


"Ini harus bisa kita lakukan seperti swasembada beras. Karena Alhamdulillah minggu depan, kalau tidak ada aral melintang, kita bisa menyatakan Indonesia swasembada beras dari yang target 4 tahun jadi 1 tahun. Dan Jawa Timur termasuk kontributor terbesar," ungkap Mentan Amran.***SO

×
Berita Terbaru Update